Bakrie Amanah

Bakrie Amanah
Logo Bakrie Amanah

Kamis, 13 Oktober 2016

PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN: EMP GELAR PELATIHAN BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN TANAMAN LIDAH BUAYA KERJASAMA DENGAN UBPRENEUR DAN BAKRIE AMANAH



Empowering Centre, Menteng Atas/ 12 Oktober 2016

Program pelatihan kewirausahaan adalah wujud dari misi manajemen EMP untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship/kewirausahaan di kalangan karyawan EMP. Rangkaian program pelatihan berupa pengenalan budidaya beragam tanaman telah sebelumnya dilakukan oleh tim EMP. Pada kesempatan kali ini EMP menggandeng UBPreneur sebagai narasumber dalam pelatihan budidaya dan pengolahan tanaman lidah buaya.
Tanaman lidah buaya sudah terkenal dengan berbagai manfaatnya dan juga dikenal sebagai obat tradisional. Selain itu tanaman lidah buaya merupakan jenis tanaman dengan teknik perawatan yang mudah sehingga dianggap cocok bagi karyawan yang sibuk. 

Kegiatan dilaksanakan pada pukul 9 pagi bertempat di Saung Empowering Centre Kampung Makmur Menteng Atas yang dikelola oleh Bakrie Amanah. Pelatihan yang diikuti oleh 20 karyawan EMP ini dimulai dengan materi “Entrepreneurship” yang disampaikan oleh Bapak Didit Herawan dari Universitas Bakrie. Dalam presentasinya Bapak Didit menjelaskan tentang teori kewirausahaan dan  bagaimana menjadi seorang wirausahawan yang sukses. 

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Mirsa Diah Novianti selaku Dosen Universitas Bakrie yang juga praktisi usaha pengolahan lidah buaya. Dalam penyampaian materinya Ibu Novi menjelaskan tentang teknik budidaya lidah buaya, pengolahannya, hingga pemasaran produk olahan lidah buaya. 

Setelah penyampaian materi, peserta diajak untuk praktik penanaman lidah buaya dan juga pengolahannya. Dalam pengolahan lidah buaya yang dipraktikkan yakni membuat produk minuman “Jus Lidah Buaya”, proses membuat jus Lidah buaya yakni mulai dengan mengupas kulit lidah buaya untuk diambil dagingnya; daging lidah buaya dipotong-potong dadu; daging yang telah dipotong dicuci untuk menghilangkan getahnya; daging lidah buaya direbus hingga matang; daging lidah buaya diblender dijadikan jus; Jus lidah buaya yang sudah jadi direbus kembali dengan air hingga matang; jus siap disajikan.

“Saya kagum dengan manajemen EMP yang sangat concern terhadap pengembangan sumber daya manusianya, hal ini bisa dilihat dari rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan. Peserta pelatihan yang hadir hari ini juga menunjukkan antusias untuk mempelajari hal yang baru, yakni budidaya dan pengolahan lidah buaya. Keaktifan dalam sesi diskusi dan partisipasi aktif saat pelatihan menjadikan kegiatan hari ini begitu dinamis. Semoga pelatihan ini bisa menambah wawasan baru dan menjadi pilihan saat ingin terjun ke dunia wirausaha.” Ujar Ibu Novi selaku narasumber pelatihan dan dosen Universitas Bakrie.

Rabu, 12 Oktober 2016

Silaturahim Anak Cerdas Program Beasiswa Cerdas untuk Negeri dengan Donatur

Rasuna Office Park , 11 oktober 2016

Keluarga Bapak Azhar Pungkasadhi dan Aditya 
Pada hari ini Aditya Galih Saputra siswa kelas 3 SD yang saat ini menempuh pendidikan di SD Pegangsaan didampingi oleh pamannya hadir di Rasuna Office Park. Kedatangan Aditya kali ini adalah untuk bertemu dengan Bapak Azhar Pungkasadhi yang merupakan Bapak Asuh dari Aditya Galih.

Pada kesempatan ini Pak Azhar  yang didampingi istri dan anaknya berkeinginan untuk mengenal lebih jauh tentang Aditya dan keluarganya, Pak Azhar banyak menanyakan tentang sekolah dan kehidupan sehari-hari Aditya. Selain itu Pak Azhar juga memberikan paket Tas+ perlengkapan sekolah, Uang saku dan paket makanan ringan.

“Alhamdulillah saya sangat senang bergabung dengan program orang tua asuh yang sarat manfaat, program ini menjadi jembatan bagi anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan dan bagi yang ingin berbagi dengan mereka. Semoga semakin banyak anak-anak yang terbantu dengan program ini." ungkap Bapak Azhar Pungkasadhi.

Selasa, 04 Oktober 2016

ANDRE AHMAD SUBARGA - BERAWAL DARI ANAK JALANAN, KINI SUDAH HAFAL 4 JUZ DI PESANTREN NUSANTARA



Di Usianya yang ke 17 Andre Ahmad Subarga atau biasa disapa Andre telah menjalani kehidupan yang sangat berliku. Sejak Kecil Andre telah hidup di Jalanan, mulai dari mengamen, berjualan tisu dan Aqua. Latar belakang keluarga yang dekat dengan jalananlah yang menyeret Andre menjadi anak jalanan. Semasa hidupnya Ayah Andre adalah seorang preman di kawasan Depok, Andre hanya mendapat kapbar dari orang-orang terkait meninggalnya sang ayah. Ibu Andre sudah sejak lama menderita gangguan kejiwaan sehingga membuat Andre yang masih sangat muda mencari kehidupannya sendiri di jalanan. Perjalanan Andre beruah ketika mengenal Sekolah MASTER / Rumah Singgah di Depok, di sini dia belajar dan bertemu dengan seorang Ustadz yang pada akhirnya memperkenalkannya pada Pesantren Nusantara.

Berbekal keinginan yang sangat kuat untuk berubah dan memperbaiki kehidupannya, Andre kini telah dua tahun menimba ilmu di Pesantren Nusantara. Berawal dari belajar membaca Iqro hingga kini Andre telah mampu menghafal 4 Juz Al Qur’an. Sejak awal tahun 2015, Andre telah menjadi bagian dari Anak Cerdas penerima beasiswa Cerdas Untuk Negeri.


“Saya yang sekarang, bisa berada di tempat yang luar biasa ini, bisa bertemu dengan orang-orang hebat, adalah buah dari perjuangan dan uluran tangan dari guru-guru saya di Master dan Pesantren Nusantara, terima kasih saja rasanya tidak cukup untuk membalas semua yang telah diberikan kepada saya. Sekarang saya juga mendapat bantuan dari donatur Bakrie Amanah, terima kasih Bapak Mahesa semoga kebaikan bapak terhadap saya bisa menjadi ladang amal buat Bapak. Semoga Bapak sekeluarga sehat selalu, saya akan terus berjuang untuk kehidupan saya yang lebih baik.” Ujar Andre